Senin, 23 Januari 2012

1000 Hari Pertama Kehidupan Anak Menuju Indonesia Prima

Hari Gizi Nasional (HGN) tema: 
1000 Hari Pertama Kehidupan Anak Menuju Indonesia Prima
Tujuan HGN Menyadarkan masyarakat akan pentingnya penerapan Gizi pada 1000 hari pertama kehidupan anak dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal sehingga kehidupan anak bangsa menjadi lebih baik untuk menuju Indonesia prima.
       Rangkaian kegiatan dalam rangka HGN tahun ini dilaksanakan oleh organisasi profesi gizi yaitu Persatuan Ahli Gizi (Persagi) dan didukung oleh profesi lain yaitu Peminat Gizi dan Pangan (Pergizi Pangan), Persatuan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI), Persatuan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) dan profesi Kesehatan Masyarakat yang peduli terhadap masalah gizi yaitu Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI) serta dukungan dari Kementerian Kesehatan dan Kaukus Kesehatan DPR-RI. Bentuk kegiatan HGN antara lain seminar nasional bagi para stakeholder, seminar bagi masyarakat umum, lokakarya, Seminar bagi Anggota Kaukus Kesehatan DPR RI dan bakti sosial.
       Berikut ini merupakan latar belakang pemilihan tema HGN 2012 " 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak Menuju Indonesia Prima"
berdasarkan buku Panduan Penyelenggaran HGN 2012 yang diterbitkan  oleh PERSAGI Panduan HGN 2012

       Pentingnya gizi dalam kehidupan bangsa Indonesia, sudah dirintis oleh almarhum Prof. Poorwo Soedarmo, Bapak Gizi Indonesia, sejak awal kemerdekaan tahun  1950. Saat itu beliau diangkat oleh Menteri Kesehatan, almarhum dokter J Leimena, untuk mengepalai Lembaga Makanan Rakyat (LMR). Waktu itu lebih dikenal sebagai Instituut voor Volksvoeding (IVV) yang merupakan bagian dari Lembaga Penelitian Kesehatan yang dikenal sebagai Lembaga Eijckman. Hari Gizi Nasional pertama kali diadakan oleh LMR pada pertengahan tahun 1960- an, dan dilanjutkan oleh Direktorat Gizi pada tahun 1970-an hingga sekarang. Kegiatan ini diselenggarakan untuk memperingati dimulainya pengkaderan tenaga gizi Indonesia dengan berdirinya Sekolah Juru Penerang Makanan tanggal 26 Januari 1951. Sejak saat itu pendidikan tenaga gizi terus berkembang pesat di banyak perguruan tinggi di Indonesia. Di kemudian hari disepakati bahwa hari gizi nasional ditetapkan menjadi tanggal 25 Januari. Hasil Riskesdas 2010 menunjukkan status gizi katagori kurus terjadi pada 13,3% anak balita, 12,2% anak sekolah (6-12 tahun) dan 10,1% pada remaja (13-15 tahun) dan 8,9% (16-18 tahun). Sementara itu kegemukan terjadi 14% pada anak balita, 9,2% pada anak sekolah(6-12 tahun), 2,5% pada remaja (13-15 tahun) dan 1,4% (16-18 tahun) dan 21,7% (>18 tahun).
 
     Kekurangan dan kelebihan gizi sama-sama dapat berdampak negatif. Kekurangan gizi berhubungan erat dengan keterlambatan pertumbuhan tubuh (khususnya pada anak), daya tahan tubuh yang rendah sehingga mudah sakit (terutama penyakit infeksi), dan menurunnya tingkat kecerdasan serta gangguan mental. Sebaliknya kelebihan gizi yang ditandai dengan berat badan Kehidupan masa depan seorang anak sangat ditentukan oleh keadaan gizi pada 1000 hari pertama kehidupannya. 1000 hari pertama kehidupan anak dimulai dari kehidupan janin selama 9 (sembilan) bulan dikandungan hingga seorang anak berusia 2 (dua) tahun. Ketidaktepatan pengaturan gizi pada periode 1000 hari pertama kehidupan anak dapat bersifat permanen mempengaruhi kesehatan dimasa mendatang dan menjadi penentu apakah si anak nanti akan mengalami keadaan gizi kurang atau menderita penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes mellitus, PJK dan lain-lain. Ibu hamil dengan status gizi kurang beresiko untuk melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR). Bayi berat lahir rendah mempunyai alat pencernaan yang masih belum sempurna, lambung kecil dan enzim pencernaan belum matang. Selain itu juga mudah terkena infeksi karena daya tahan tubuh yang masih lemah, kemampuan leukosit masih kurang dan pembentukan antibodi belum sempurna. Keadaan ini dapat mengakibatkan terganggunya asupan energi dan zat gizi sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi terhambat. Saat anak dalam kandungan dan saat anak berusia 2 tahun terjadi fase tumbuh otak yang paling cepat dan kritis, disebut dengan golden years (masa emas). Jika terjadi kekurangan gizi pada fase ini maka akan berdampak pada gangguan permanen pada perkembangan kecerdasan anak. Oleh karena itu dalam peringatan Hari Gizi Nasional 2012, tema yang diusung adalah "1000 Hari Pertama Kehidupan Anak Menuju Indonesia Prima”

Mari kita sukseskan acara HGN 2012....!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar