Berpuasa bukan berarti bermalas-malasan. sebab, tidak ada yang berubah dari pola makan di saat berpuasa. Hal ini diungkapkan dua pakar gizi dari Universitas Hasanuddin, Dr dr Citra Kesumasari, M.kes, dan Prof. Dr dr Veni Hadju.
Menurut keduanya, puasa hanyalah mengubah frekuensi makan saja. Sementara pola makannya tetap sama. Maka tidak perlu khawatir mengenai kekurangan gizi atau energi selama berpuasa.
"Bila pola makan tetap dan mengacu pada prinsip gizi seimbang, makan dengan cukup tanpa berlebihan, dan tidak mengonsumsi makanan pengawet maupun kalengan. Maka puasa tidak akan membuat tubuh kekurangan energi. Puasa itu kan ibadah", urai Veni Hadju.
Hal yang sama diungkapkan Citra Kesumasari. Menurutnya, untuk kecukupan energi selama puasa, hal yang paling tepat adalah tetap melanjutkan pola makan yang sebelumnya dilakukan.
"Seperti mengonsumsi karbohidrat kompleks, buah, dan sayur, lalu memperhatikan kebutuhan cairan. Orang dewasa rata-rata membutuhkan delapan gelas sehari", tuturnya.
Saat berbuka, Veni Hadju dan Citra Kesumasari sama-sama menganjurkan agar mengonsumsi makanan yang manis. Ini ditujukan agar mengembalikan kondisi gula darah yang sempat menurun pada saat berpuasa.
"Pilih yang panas ataupun dingin, itu bergantung pada kenyamanan dan kesenangan seseorang", papar Veni Hadju. Citra Kesumasari mengingatkan agar saat berbuka tidak langsung mengonsumsi makanan berat. Sebaliknya, kata dia, mengonsumsi makanan yang bertekstur lembut dan manis.
Hanya saja, bagi yang telah memiliki penyakit tertentu sperti hipertensi, asam urat, dan kolestrol, harus mengonsumsi makanan yang kaya akan anti oksidan dan sayur-sayuran. "Dianjurkan pula memilih mengonsumsi buah yang berwarna-warni", ucap Veni Hadju.
Bagaimana saat sahur? Menurut Citra Kesumasari, sebaiknya mengonsumsi makanan yang tidak cepat hilang dari pencernaan. Seperti lauk pauk hewani ataupun nabati. "Bisa juga mengonsumsi sayuran bersantan, sebab makanan bersantan memiliki kadar lemak yang lebih lama tersimpan dalam pencernaan. Ini akan menjamin kebutuhan energi," lugasnya. (rhd/min)
Dikutip dari Harian Fajar 21 Juli 2012 halaman 13 dan 17
Sabtu, 21 Juli 2012
Rabu, 18 Juli 2012
Nutrition National Olympiad (N2O) ILMAGI 2012
Ketentuan Umum,
Kewajiban
& Tata tertib Peserta
Nutrition National Olympiad
(N2O) ILMAGI 2012
A.
Ketentuan Umum :
1. Peserta adalah seluruh mahasiswa Strata 1 jurusan gizi di
seluruh Indonesia
2.
Seluruh peserta harus melakukan pendaftaran secara online, melalui web yang
dikelola oleh panitia dari Stikes Husada Borneo dan melakukan pembayaran pendaftaran dengan cara
mentransfer uang pendaftaran ke rekening yang disiapkan panitia. Peserta mengirimkan formulir
pendaftaran yang telah dilengkapi dengan data diri dan foto ke alamat email
panitia
3. Tes dilakukan di lima tempat, yaitu Universtisas Indonesia, Universitas Diponegoro, Stikes Husada
Borneo, Universitas Hassanuddin, dan Universitas Brawijaya.
4. Peserta wajib membawa dan memperlihatkan bukti pembayaran
pendaftaran serta print out sent item formulir pendaftaran ujian kepada
pengawas ujian.
5. Peserta menggunakan nametag peserta yang diberikan oleh
panitia
6. Ujian dilaksanakan dalam 3 tahap:
a.
Penyisihan
(seleksi tahap pertama)
b.
Semi final (seleksi tahap kedua)
c.
Final
B.
Kewajiban Peserta Nutrition
Nasional Olympiad (N2O)
1.
Seluruh peserta diwajibkan
membawa : pensil 2B, papan
jalan/alas tulis/clip board, penghapus
pensil, printout data diri dan bukti pembayaran. Kartu
Tanda Mahasiswa atau identitas lainnya, (setiap seleksi tahap pertama, semi
final, dan grand final).
2.
Seluruh peserta diharapkan sudah mengetahui lokasi ujian
Babak Penyisihan Seleksi Tingkat wilayah masing-masing.
3.
Seluruh peserta wajib hadir dilokasi ujian minimal 1 jam
sebelum acara dimulai.
4.
Seluruh peserta wajib mematuhi tata-tertib dan mengikuti
semua rangkaian acara Nutrition National Olympiad (N2O).
C.
Tata - Tertib Peserta Nutrition
Nasional Olympiad (N2O) 2012
- Mengikuti rangkaian tes Babak
Penyisihan Seleksi Tingkat wilayah pada tanggal 8 September 2012 (seleksi tahap pertama), dan tanggal 10 Oktober 2012 (seleksi tahap
kedua) yang akan ditentukan (sesuai waktu setempat).
- Peserta
harus sudah datang di lokasi tes 1 (satu) jam sebelum pelaksanaan tes.
- Melakukan
registrasi ulang dengan menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa atau kartu
identitas lainnya dan menandatangani absen yang telah disediakan pengawas
ujian.
- Berpakaian
yang rapih dan sopan (tidak menggunakan sendal).
- Senantiasa
menggunakan name tag, yang akan diberikan pada saat registrasi,
selama kegiatan berlangsung.
- Setiap
peserta diharuskan menyiapkan dan membawa perlengkapan alat tulis (Pensil 2B), papan alas tulis, eraser.
- Selama
tes berlangsung, peserta dilarang saling meminjamkan perlengkapan tes
antar sesama peserta, dan dilarang menghidupkan hand phone.
- Peserta
boleh menggunakan kalkulator pada saat tes kecuali
jika tertulis dilarang pada
petunjuk pengerjaan soal.
- Selama
tes berlangsung, peserta dilarang bercakap-cakap, bekerja sama, dan
dilarang makan di dalam ruang tes.
- Peserta
tidak boleh keluar tempat ujian untuk keperluan tertentu (misalnya ke
toilet) kecuali sudah mendapat ijin dari Panitia/Pengawas
ujian
- Peserta
hanya boleh meninggalkan ruang ujian jika telah diijinkan oleh
Panitia/Pengawas ujian.
- Apabila
peserta mengabaikan ketentuan tersebut, panitia dapat mengeluarkan yang
bersangkutan dari daftar peserta Nutrition National Olympiad (N2O).
Selasa, 17 Juli 2012
Puasa, Gizi dan Kesehatan
Hai formaziers ! Wah, tak terasa tinggal
menghitung hari lagi bulan suci Ramadhan tiba. Nah, yuk simak artikel berikut
ini, semoga bermanfaat yaa. Semoga puasa dan ibadah-ibadah lainnya berkah. Dan
tetap sehat luar biasa pastinya :)
Puasa Ramadhan
sebagai wujud ketakwaan kepada Allah SWT hukumnya wajib bagi setiap umat
beriman. Di dalam pelaksanaannya sering timbul berbagai pertanyaan menyangkut
bagaimana dampak puasa terhadap keadaan gizi seseorang, gizi apa saja yang perlu
diperhatikan selama bulan puasa, dan bagaimana hubungan puasa dengan kesehatan
?
Puasa
sebagaimana dilakukan umat Islam tergolong sebagai partial fasting, karena puasa ini dibatasi makan sahur dan buka
puasa. Di bidang ilmiah dikenal pula adanya prolonged
fasting atau puasa terus-menerus. Puasa ini dilakukan untuk mengetahui daya
tahan seseorang setelah sekian hari tidak makan kecuali minum, serta akibatnya
terhadap beberapa karasteristik kesehatan.
Di dalam partial fasting atau puasa Ramadhan
sebenarnya yang terjadi adalah perubahan pola makan, dari semula tiga kali
sehari menjadi dua kali sehari. Diperkirakan perubahan frekuensi makan ini
secara kuantitatif menurunkan jumlah asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh.
Oleh karena itu dalam seminggu pertama biasanya terjadi penurunan berat badan
karea tubuh kita kaget menerima masukan gizi yang lebih sedikit daripada
biasanya. Setelah itu, tubuh akan menyesuaikan diri sehingga perubahan
frekuensi makan ini tidak lagi mengagetkan tubuh.
Namun
demikian, setelah berpuasa satu bulan penuh pada sebagian individu penurunan
berat badan tetap terjadi dan pada sebagian individu lainnya malah mengalami
peningkatan berat badan. Penurunan atau peningkatan berat badan selama bulan
puasa diperkirakan hanya sekitar 5%, dan ini merupakan hal yang wajar serta
tidak akan mendatangkan dampak buruk terhadap status gizi seseorang.
Dengan
penurunan atau peningkatan berat badan 5% selama bulan puasa tampaknya IMT
seseorang tidak akan berubah banyak. Jadi puasa Ramadhan sebaiknya tidak
diniatkan sebagai upaya diet, tetapi niat untuk memenuhi perintah wajib dari
Allah SWT. Apalagi banyak orang yang berpuasa tetapi tidak dapat mengendalikan
nafsu makannya ketika berbuka. Ini tentu berbeda dengan orang yang benar-benar
melakukan diet untuk menguruskan berat badan dengan memangkas asupan kalori dan
meningkatkan aktivitas fisik untuk membakar energi.
Meskipun
dengan berpuasa ini frekuensi makan kita berkurang, namun umumnya kualitas gizi
bertambah. Hal ini bisa dilihat dari sajian buka puasa yang biasanya sangat
lengkap dan mengundang selera. Ini yang menyebabkan mengapa berat badan
meningkat meskipun sedang berpuasa.
Dari segi gizi
dianjurkan makanan sahur sebaiknya juga disiapkan secara lengkap. Apalagi makan
sahur ini akan mempersiapkan tubuh kita untuk melakukan aktivitas sepanjang
hari. Oleh karena itu menu 4 sehat 5 sempurna hendaknya bisa tersaji di saat
sahur. Meski selera makan ketika sahur biasanya kurang baik, namun harus
dipaksakan agar gizi yang dikonsumsi memenuhi syarat kuantitas dan kualitas. Waktu
sahur juga seyogyanya dilakukan menjelang imsak sehingga jumlah jam puasa tidak
terlalu panjang.
Nasihat Nabi
Muhammad SAW agar kita berbuka puasa dengan manis-manis tentu ada maksudnya.
Dari segi gizi, makanan yang manis-manis mengandung karbohidrat sederhana yang
mudah dipecah oleh sistem enzim dalam tubuh kita.
Seringkali
ketika berbuka puasa orang mendahulukan berbagai snack dan baru makan lengkap setelah sembahyang tarawih. Ini yang
perlu dikoreksi. Snack yang
disediakan saat berbuka biasanya kaya kalori, baik berupa snack manis seperti kue-kue atau gorengan yang mengandung tinggi
lemak. Di saat tubuh kita sudah kenyang karena konsumsi snack yang berlebihan, sebenarnya kuantitas dan kualitas gizinya
masih kurang.
Oleh karena
itu orang cenderung makan sedikit karena perut sudah tidak bisa lagi menampung
menu 4 sehat 5 sempurna. Padahal menu lengkap inilah yang akan menopang gizi
dan kesehatan kita. Sebaiknya ubah pola makan berbuka yang salah dan segera perbaiki
yaitu makanan manis ketika bedug maghrib dan diikuti dengan makanan lengkap
setelah sembahyang maghrib. Snack baru
dimakan setelah kita mengonsumsi makanan lengkap.
Bagi orang
yang sakit maag, sebelum berpuasa sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Sebagaimana diketahui sakit maag mempunyai tahapan-tahapan. Bila tahapannya
sudah kronis dan gawat, maka puasa mungkin tidak dianjurkan. Tuhan sendiri beri
keringanan bagi orang-orang seperti itu dengan kewajiban membayar fidyah bila meninggalkan puasa dan
pahalanya Insya Allah tetap sama seperti orang yang berpuasa.
Sumber: Buku Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan (Prof.Dr.Ir Ali Khomsan)
halaman 163-166
Senin, 02 Juli 2012
Membangkitkan Semangat Wirausaha Mahasiswa Gizi
Sudah terlalu sering kita mendengar ungkapan dari tokoh Nasional di Negara ini seperti Jusuf kalla, Dahlan Iskan, bahkan Wapres Budiono yang menegaskan bahwa kalau mau kaya jangan jadi PNS (baca disini). Bahkan dulu saat saya menempuh pendidikan Diploma III Gizi, beberapa dosen saya sering melontarkan ungkapan yang sama, tapi entah mengapa, mindset yang terbangun dalam diri saya tetap saja PNS, mungkin system pendidikan gizi yang saya tempuh kurang memfasilitasi saya sehingga saya sulit menemukan jiwa wirausaha yang saya inginkan.
Umumnya mahasiswa gizi selalu berfikir bahwa jenis usaha yang bisa digeluti oleh mahasiswa atau alumni gizi tidak jauh-jauh dari persoalan makanan seperti catering, restoran, cafe, dll, padahal jenis usaha tersebut sangat membutuhakan modal cukup banyak.
Tulisan berikut akan mencoba menguraikan beberapa ide usaha yang bisa dijalankan oleh Mahasiswa maupun Alumni gizi yang tidak membutuhkan modal yang banyak, khususnya kawan-kawan yang berada di kota Makassar, karena berdasarkan pengamatan saya bisnis ini belum sama sekali ada yang melirik, tapi di Jakarta dan sekitarnya sudah banyak.
Bisnis Bubur MP-ASI
Sebagai orang gizi pasti sudah tau bagaimana menyiapkan standar MP-ASI yang tepat, aman serta sesuai dengan kebutuhan bayi/anak. Disisi lain orang gizi juga memahami betul bahwa ibu-ibu cenderung untuk menyiapkan makanan pabrikan dibanding makanan buatan sendiri karena lebih praktis. Tapi sesunguhnya alasan mendasar kenapa ibu memilih makanan pabrikan lebih karena ibu tidak mengetahui bagaimana cara mengolah MP-ASI yang tepat dan aman, meskipun kader posyandu, petugas gizi dan bidan sudah “berdarah-darah” memberikan penjelasan di posyandu.
Nah, peluang inilah yang menarik untuk ditangkap oleh Mahasiswa atau Alumni gizi, menciptakan sebuah peluang usaha dalam bentuk MP-ASI sehat aman dan berkualitas. Target pasar yang paling potensial disini adalah ibu-ibu pekerja (PNS atau swasta), anda bebas memilih konsep usahanaya, apakah menggunakan gerobak dan stay pada satu titik atau menggunakan system delivery, jadi makanan cukup diolah di rumah dan didistribusikan ke konsumen sesuai pesanan.
Bidang usaha ini sudah berhasil diterapkan di Jakarta, adalah ibu Hj. Diaz, seorang ibu yang sudah berusia sekitar 50 tahunan, beliau adalah pensiunan perawat dan sekaligus seorang kader posyandu menjalankan bisnis ini, selengkapnya anda bisa baca profil usahanya di sini (Bubur Bayi BRAINY)
Bisnis Kurir ASI
Air Susu Ibu atau ASI merupakan satu-satunya makanan yang direkomendasikan untuk anak usia 0-6 bulan oleh organisasi kesehatan dunia WHO, atau yang biasa kita kenal dengan istillah ASI Eksklusif. Akan tetapi tidak semua atau bahkan banyak ibu yang tidak bisa memenuhi hak anak tersebut, tentu saja dengan berbagai macam alasan, salah satunya ialah karena ibu harus masuk kerja karena masa cuti sudah habis.
Peluang inilah yang ditangkap oleh pasangan suami istri di Jakarta yang menyediakan jasa kurir ASI. Konsepnya sangat sederhana, perusahaan jasa ini hanya menjemput ASI yang sudah di pompa oleh ibu balita di kantor, lalu mengantarkannya ke rumah si ibu. Hanya bermodalkan sebuah sepeda motor, cool box serta pengetahuan wilayah tentunya. Profile usaha kurir ASI bisa and abaca di sini (KURIR ASI).
Nah, saudara ku apa yang menghalangi anda untuk memulai sebuah usaha?, biasanya jawaban klasik adalah modal. Tapi kalau anda membaca dan mendalami kedua bidang usaha tersebut di atas, keduanya tidak membutuhkan modal usaha yang teralu banyak. Kalau anda tidak punya motor, sy pikir anda bisa memanfaatkan tukang ojek yang anda kenal untuk bermitra, selanjutnya perkuat marketing dan sisanya berdo’a.
Semoga ilustrasi berikut bisa membantu anda untuk mengambil keputusan bagaimana memulai bisnis di bidang gizi.
source: http://fundersandfounders.com/becoming-an-entrepreneur-infographic/
By: Manji Lala
Langganan:
Postingan (Atom)