Sabtu, 21 Juli 2012

Tetap Jaga Pola Gizi Seimbang

Berpuasa bukan berarti bermalas-malasan. sebab, tidak ada yang berubah dari pola makan di saat berpuasa. Hal ini diungkapkan dua pakar gizi dari Universitas Hasanuddin, Dr dr Citra Kesumasari, M.kes, dan Prof. Dr dr Veni Hadju.

Menurut keduanya, puasa hanyalah mengubah frekuensi makan saja. Sementara pola makannya tetap sama. Maka tidak perlu khawatir mengenai kekurangan gizi atau energi selama berpuasa.

"Bila pola makan tetap dan mengacu pada prinsip gizi seimbang, makan dengan cukup tanpa berlebihan, dan tidak mengonsumsi makanan pengawet maupun kalengan. Maka puasa tidak akan membuat tubuh kekurangan energi. Puasa itu kan ibadah", urai Veni Hadju.

Hal yang sama diungkapkan Citra Kesumasari. Menurutnya, untuk kecukupan energi selama puasa, hal yang paling tepat adalah tetap melanjutkan pola makan yang sebelumnya dilakukan.

"Seperti mengonsumsi karbohidrat kompleks, buah, dan sayur, lalu memperhatikan kebutuhan cairan. Orang dewasa rata-rata membutuhkan delapan gelas sehari", tuturnya.

Saat berbuka, Veni Hadju dan Citra Kesumasari sama-sama menganjurkan agar mengonsumsi makanan yang manis. Ini ditujukan agar mengembalikan kondisi gula darah yang sempat menurun pada saat berpuasa.

"Pilih yang panas ataupun dingin, itu bergantung pada kenyamanan dan kesenangan seseorang", papar Veni Hadju. Citra Kesumasari mengingatkan agar saat berbuka tidak langsung mengonsumsi makanan berat. Sebaliknya, kata dia, mengonsumsi makanan yang bertekstur lembut dan manis.

Hanya saja, bagi yang telah memiliki penyakit tertentu sperti hipertensi, asam urat, dan kolestrol, harus mengonsumsi makanan yang kaya akan anti oksidan dan sayur-sayuran. "Dianjurkan pula memilih mengonsumsi buah yang berwarna-warni", ucap Veni Hadju.

Bagaimana saat sahur? Menurut Citra Kesumasari, sebaiknya mengonsumsi makanan yang tidak cepat hilang dari pencernaan. Seperti lauk pauk hewani ataupun nabati. "Bisa juga mengonsumsi sayuran bersantan, sebab makanan bersantan memiliki kadar lemak yang lebih lama tersimpan dalam pencernaan. Ini akan menjamin kebutuhan energi," lugasnya. (rhd/min)

Dikutip dari Harian Fajar 21 Juli 2012 halaman 13 dan 17

Rabu, 18 Juli 2012

Nutrition National Olympiad (N2O) ILMAGI 2012


Ketentuan Umum, Kewajiban & Tata  tertib Peserta Nutrition National Olympiad (N2O) ILMAGI 2012

A.    Ketentuan Umum     :
1.      Peserta adalah seluruh mahasiswa Strata 1 jurusan gizi di seluruh Indonesia
2.      Seluruh peserta harus melakukan pendaftaran secara online, melalui web yang dikelola oleh panitia dari Stikes Husada Borneo dan melakukan pembayaran pendaftaran dengan cara mentransfer uang pendaftaran ke rekening yang disiapkan panitia. Peserta mengirimkan formulir pendaftaran yang telah dilengkapi dengan data diri dan foto ke alamat email panitia
3.      Tes dilakukan di lima tempat, yaitu Universtisas Indonesia, Universitas Diponegoro, Stikes Husada Borneo, Universitas Hassanuddin, dan Universitas Brawijaya.
4.      Peserta wajib membawa dan memperlihatkan bukti pembayaran pendaftaran serta print out sent item formulir pendaftaran ujian kepada pengawas ujian.
5.      Peserta menggunakan nametag peserta yang diberikan oleh panitia
6.      Ujian dilaksanakan dalam 3 tahap:
a.       Penyisihan (seleksi tahap pertama)
b.      Semi final (seleksi tahap kedua)
c.       Final

B.     Kewajiban Peserta Nutrition Nasional Olympiad (N2O)
1.       Seluruh peserta diwajibkan membawa : pensil 2B, papan jalan/alas tulis/clip board, penghapus pensil, printout data diri dan bukti pembayaran. Kartu Tanda Mahasiswa atau identitas lainnya, (setiap seleksi tahap pertama, semi final, dan grand final).
2.       Seluruh peserta diharapkan sudah mengetahui lokasi ujian Babak Penyisihan Seleksi Tingkat wilayah masing-masing.
3.       Seluruh peserta wajib hadir dilokasi ujian minimal 1 jam sebelum acara dimulai.
4.       Seluruh peserta wajib mematuhi tata-tertib dan mengikuti semua rangkaian acara Nutrition National Olympiad (N2O).




C.    Tata - Tertib Peserta Nutrition Nasional Olympiad (N2O) 2012
  1. Mengikuti rangkaian tes Babak Penyisihan Seleksi Tingkat wilayah pada tanggal 8 September 2012 (seleksi tahap pertama), dan tanggal 10 Oktober 2012 (seleksi tahap kedua) yang akan ditentukan (sesuai waktu setempat).
  2. Peserta harus sudah datang di lokasi tes 1 (satu) jam sebelum pelaksanaan tes.
  3. Melakukan registrasi ulang dengan menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa atau kartu identitas lainnya dan menandatangani absen yang telah disediakan pengawas ujian.
  4. Berpakaian yang rapih dan sopan (tidak menggunakan sendal).
  5. Senantiasa menggunakan name tag, yang akan diberikan pada saat registrasi, selama kegiatan berlangsung.
  6. Setiap peserta diharuskan menyiapkan dan membawa perlengkapan alat tulis (Pensil 2B), papan alas tulis, eraser.
  7. Selama tes berlangsung, peserta dilarang saling meminjamkan perlengkapan tes antar sesama peserta, dan dilarang menghidupkan hand phone.
  8. Peserta boleh menggunakan kalkulator pada saat tes kecuali jika tertulis dilarang pada petunjuk pengerjaan soal.
  9. Selama tes berlangsung, peserta dilarang bercakap-cakap, bekerja sama, dan dilarang makan di dalam ruang tes.
  10. Peserta tidak boleh keluar tempat ujian untuk keperluan tertentu (misalnya ke toilet) kecuali sudah mendapat ijin dari Panitia/Pengawas ujian
  11. Peserta hanya boleh meninggalkan ruang ujian jika telah diijinkan oleh Panitia/Pengawas ujian.
  12. Apabila peserta mengabaikan ketentuan tersebut, panitia dapat mengeluarkan yang bersangkutan dari daftar peserta Nutrition National Olympiad (N2O).

Selasa, 17 Juli 2012

Puasa, Gizi dan Kesehatan

Hai formaziers ! Wah, tak terasa tinggal menghitung hari lagi bulan suci Ramadhan tiba. Nah, yuk simak artikel berikut ini, semoga bermanfaat yaa. Semoga puasa dan ibadah-ibadah lainnya berkah. Dan tetap sehat luar biasa pastinya :)

Puasa Ramadhan sebagai wujud ketakwaan kepada Allah SWT hukumnya wajib bagi setiap umat beriman. Di dalam pelaksanaannya sering timbul berbagai pertanyaan menyangkut bagaimana dampak puasa terhadap keadaan gizi seseorang, gizi apa saja yang perlu diperhatikan selama bulan puasa, dan bagaimana hubungan puasa dengan kesehatan ?

Puasa sebagaimana dilakukan umat Islam tergolong sebagai partial fasting, karena puasa ini dibatasi makan sahur dan buka puasa. Di bidang ilmiah dikenal pula adanya prolonged fasting atau puasa terus-menerus. Puasa ini dilakukan untuk mengetahui daya tahan seseorang setelah sekian hari tidak makan kecuali minum, serta akibatnya terhadap beberapa karasteristik kesehatan.

Di dalam partial fasting atau puasa Ramadhan sebenarnya yang terjadi adalah perubahan pola makan, dari semula tiga kali sehari menjadi dua kali sehari. Diperkirakan perubahan frekuensi makan ini secara kuantitatif menurunkan jumlah asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh. Oleh karena itu dalam seminggu pertama biasanya terjadi penurunan berat badan karea tubuh kita kaget menerima masukan gizi yang lebih sedikit daripada biasanya. Setelah itu, tubuh akan menyesuaikan diri sehingga perubahan frekuensi makan ini tidak lagi mengagetkan tubuh.

Namun demikian, setelah berpuasa satu bulan penuh pada sebagian individu penurunan berat badan tetap terjadi dan pada sebagian individu lainnya malah mengalami peningkatan berat badan. Penurunan atau peningkatan berat badan selama bulan puasa diperkirakan hanya sekitar 5%, dan ini merupakan hal yang wajar serta tidak akan mendatangkan dampak buruk terhadap status gizi seseorang.

Dengan penurunan atau peningkatan berat badan 5% selama bulan puasa tampaknya IMT seseorang tidak akan berubah banyak. Jadi puasa Ramadhan sebaiknya tidak diniatkan sebagai upaya diet, tetapi niat untuk memenuhi perintah wajib dari Allah SWT. Apalagi banyak orang yang berpuasa tetapi tidak dapat mengendalikan nafsu makannya ketika berbuka. Ini tentu berbeda dengan orang yang benar-benar melakukan diet untuk menguruskan berat badan dengan memangkas asupan kalori dan meningkatkan aktivitas fisik untuk membakar energi.

Meskipun dengan berpuasa ini frekuensi makan kita berkurang, namun umumnya kualitas gizi bertambah. Hal ini bisa dilihat dari sajian buka puasa yang biasanya sangat lengkap dan mengundang selera. Ini yang menyebabkan mengapa berat badan meningkat meskipun sedang berpuasa.

Dari segi gizi dianjurkan makanan sahur sebaiknya juga disiapkan secara lengkap. Apalagi makan sahur ini akan mempersiapkan tubuh kita untuk melakukan aktivitas sepanjang hari. Oleh karena itu menu 4 sehat 5 sempurna hendaknya bisa tersaji di saat sahur. Meski selera makan ketika sahur biasanya kurang baik, namun harus dipaksakan agar gizi yang dikonsumsi memenuhi syarat kuantitas dan kualitas. Waktu sahur juga seyogyanya dilakukan menjelang imsak sehingga jumlah jam puasa tidak terlalu panjang.

Nasihat Nabi Muhammad SAW agar kita berbuka puasa dengan manis-manis tentu ada maksudnya. Dari segi gizi, makanan yang manis-manis mengandung karbohidrat sederhana yang mudah dipecah oleh sistem enzim dalam tubuh kita.

Seringkali ketika berbuka puasa orang mendahulukan berbagai snack dan baru makan lengkap setelah sembahyang tarawih. Ini yang perlu dikoreksi. Snack yang disediakan saat berbuka biasanya kaya kalori, baik berupa snack manis seperti kue-kue atau gorengan yang mengandung tinggi lemak. Di saat tubuh kita sudah kenyang karena konsumsi snack yang berlebihan, sebenarnya kuantitas dan kualitas gizinya masih kurang.

Oleh karena itu orang cenderung makan sedikit karena perut sudah tidak bisa lagi menampung menu 4 sehat 5 sempurna. Padahal menu lengkap inilah yang akan menopang gizi dan kesehatan kita. Sebaiknya ubah pola makan berbuka yang salah dan segera perbaiki yaitu makanan manis ketika bedug maghrib dan diikuti dengan makanan lengkap setelah sembahyang maghrib. Snack baru dimakan setelah kita mengonsumsi makanan lengkap.

Bagi orang yang sakit maag, sebelum berpuasa sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Sebagaimana diketahui sakit maag mempunyai tahapan-tahapan. Bila tahapannya sudah kronis dan gawat, maka puasa mungkin tidak dianjurkan. Tuhan sendiri beri keringanan bagi orang-orang seperti itu dengan kewajiban membayar fidyah bila meninggalkan puasa dan pahalanya Insya Allah tetap sama seperti orang yang berpuasa.

Sumber: Buku Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan (Prof.Dr.Ir Ali Khomsan) halaman 163-166

Senin, 02 Juli 2012

Membangkitkan Semangat Wirausaha Mahasiswa Gizi


Sudah terlalu sering kita mendengar ungkapan dari tokoh Nasional di Negara ini seperti Jusuf kalla, Dahlan Iskan, bahkan Wapres Budiono yang menegaskan  bahwa kalau mau kaya jangan jadi PNS (baca disini). Bahkan dulu saat saya menempuh pendidikan Diploma III Gizi, beberapa dosen saya sering melontarkan ungkapan yang sama, tapi entah mengapa, mindset yang terbangun dalam diri saya tetap saja PNS, mungkin system pendidikan gizi yang saya tempuh kurang memfasilitasi saya sehingga saya sulit menemukan jiwa wirausaha yang saya inginkan.
Umumnya mahasiswa gizi selalu berfikir bahwa jenis usaha yang bisa digeluti oleh mahasiswa atau alumni gizi tidak jauh-jauh dari persoalan makanan seperti catering, restoran, cafe, dll, padahal jenis usaha tersebut sangat membutuhakan modal cukup banyak.
Tulisan berikut akan mencoba menguraikan beberapa ide usaha yang bisa dijalankan oleh Mahasiswa maupun Alumni gizi yang tidak membutuhkan modal yang banyak, khususnya kawan-kawan yang berada di kota Makassar, karena berdasarkan pengamatan saya bisnis ini belum sama sekali ada yang melirik, tapi di Jakarta dan sekitarnya sudah banyak.

Bisnis Bubur MP-ASI

Sebagai orang gizi pasti sudah tau bagaimana menyiapkan standar MP-ASI yang tepat, aman serta sesuai dengan kebutuhan bayi/anak. Disisi lain orang gizi juga memahami betul bahwa ibu-ibu cenderung untuk menyiapkan makanan pabrikan dibanding makanan buatan sendiri karena lebih praktis. Tapi sesunguhnya alasan mendasar kenapa ibu memilih makanan pabrikan lebih karena ibu tidak mengetahui bagaimana cara mengolah MP-ASI yang tepat dan aman, meskipun kader posyandu, petugas gizi dan bidan sudah “berdarah-darah” memberikan penjelasan di posyandu.
Nah, peluang inilah yang menarik untuk ditangkap oleh Mahasiswa atau Alumni gizi, menciptakan sebuah peluang usaha dalam bentuk MP-ASI sehat aman dan berkualitas. Target pasar yang paling potensial disini adalah ibu-ibu pekerja (PNS atau swasta), anda bebas memilih konsep usahanaya, apakah menggunakan gerobak dan stay pada satu titik atau menggunakan system delivery, jadi makanan cukup diolah di rumah dan didistribusikan ke konsumen sesuai pesanan.
Bidang usaha ini sudah berhasil diterapkan di Jakarta, adalah ibu Hj. Diaz, seorang ibu yang sudah berusia sekitar 50 tahunan, beliau adalah pensiunan perawat dan sekaligus seorang kader posyandu menjalankan bisnis ini, selengkapnya anda bisa baca profil usahanya di sini (Bubur Bayi BRAINY)

Bisnis Kurir ASI

Air Susu Ibu atau ASI merupakan satu-satunya makanan yang direkomendasikan untuk anak usia 0-6 bulan oleh organisasi kesehatan dunia WHO, atau yang biasa kita kenal dengan istillah ASI Eksklusif. Akan tetapi tidak semua atau bahkan banyak ibu yang tidak bisa memenuhi hak anak tersebut, tentu saja dengan berbagai macam alasan, salah satunya ialah karena ibu harus masuk kerja karena masa cuti sudah habis.
Peluang inilah yang ditangkap oleh pasangan suami istri di Jakarta yang menyediakan jasa kurir ASI. Konsepnya sangat sederhana, perusahaan jasa ini hanya menjemput ASI yang sudah di pompa oleh ibu balita di kantor, lalu mengantarkannya ke rumah si ibu. Hanya bermodalkan sebuah sepeda motor, cool box serta pengetahuan wilayah tentunya. Profile usaha kurir ASI bisa and abaca di sini (KURIR ASI).
Nah, saudara ku apa yang menghalangi anda untuk memulai sebuah usaha?, biasanya jawaban klasik adalah modal. Tapi kalau anda membaca dan mendalami kedua bidang usaha tersebut di atas, keduanya tidak membutuhkan modal usaha yang teralu banyak. Kalau anda tidak punya motor, sy pikir anda bisa memanfaatkan tukang ojek yang anda kenal untuk bermitra, selanjutnya perkuat marketing dan sisanya berdo’a.
Semoga ilustrasi berikut bisa membantu anda untuk mengambil keputusan bagaimana memulai bisnis di bidang gizi.

source: http://fundersandfounders.com/becoming-an-entrepreneur-infographic/
By: Manji Lala