Senin, 19 September 2011

10 Jus Terbaik Kaya Manfaat

10 Jus Terbaik Kaya Manfaat
Jus menjadi pilihan minuman menyegarkan untuk segala suasana. Lantas, buah apakah yang paling bagus untuk dikonsumsi sebagai jus? Ahli gizi klinis dari Amerika, Samantha Heller, membuat daftar 10 jus terbaik berdasarkan manfaatnya untuk Anda. Semuanya cocok dikonsumsi setiap hari, agar tubuh semakin segar, daya tahan dan berat badan tetap terjaga.

1. Delima
Buah eksotis ini kaya akan antioksidan. Heller mengatakan, jus delima merupakan buah tersehat karena kandungan antioksidan paling lengkap dan beragam dibanding jenis buah lainnya. Antioksidan bermanfaat untuk mencegah kanker dan penuaan dini.

2. Anggur
Buah ini juga kaya antioksidan. Rasanya agak asam bercampur manis. Riset membuktikan bahwa anggur ampuh untuk menjaga kesehatan jantung dan mengurangi tekanan darah tinggi.

3. Blueberry
Buah-buahan kelompok berry juga kaya antioksidan dan vitamin C, plus serat. Antioksidan dan vitamin dalam blueberry ampuh untuk menyembuhkan peradangan sel tubuh dan otak yang disebabkan oleh proses penuaan dini.

4. Ceri hitam
Ceri hitam termasuk keluarga berry yang terkenal dengan antioksidannya. Juga mengandung vitamin C dosis tinggi. Penelitian ilmiah membuktikan bahwa kandungan nutrisi ceri ampuh untuk mengurangi peradangan otot yang disebabkan olahraga terlalu keras.

5. Acai beri
Di luar negeri, buah ini dinamakan The New Superfood. Ini karena khasiatnya yang ampuh untuk membantu mengurangi berbagai jenis kanker. Acai beri bisa dibeli di supermarket besar dan terkemuka.

6. Jeruk
Jus jeruk paling banyak penggemarnya di dunia. Selain karena rasanya, juga karena manfaatnya. Selain mengandung antioksidan, jeruk juga padat vitamin C. Nutrisi ini bagus untuk otot, kulit, peredaran darah, dan pertumbuhan tulang (jeruk mengandung kalsium).

7. Apel
Segelas jus apel murni setiap hari sama artinya dengan jantung sehat. Apel mengandung banyak fitonutrien yang mampu memecah kolesterol jahat di dalam tubuh. Apel juga kaya serat dan vitamin C.

8. Tomat
Tomat juga mengandung fitonutrien, yakni likopen dan betakaroten. Keduanya termasuk antioksidan yang kuat. Tomat juga mengandung vitamen E yang bagus untuk kulit. Kandungan nutrisi dalam tomat bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah dan sebagai booster daya tahan tubuh.

9. Wortel
Kandungan vitamin A pada wortel lebih tinggi dibandingkan buah lainnya. Selain itu buah ini juga merupakan sumber vitamin B, mineral, kalsium, klorina, zat besi, magnesium, sodium, sulfur alami. Semuanya baik untuk menjaga metabolisme tubuh agar bekerja dengan baik.

10. Stroberi
Buah berwarna merah segar ini mengandung elagik yang dapat mengurangi risiko berkembangnya kanker. Kandungan kalium dalam stroberi juga dapat mengendalikan tekanan darah tinggi. Stoberi juga mengandung zat besi yang berfungsi memproduksi sel darah merah.

Kamis, 15 September 2011

Hindari Minum Banyak Air Sekaligus Dalam Satu Waktu

Minum yang cukup memang dibutuhkan agar tidak mengalami dehidrasi. Tapi terlalu banyak minum justru bisa berbahaya bagi tubuh. Untuk itu hindari terlalu banyak minum dalam satu waktu.

Umumnya konsumsi cairan berlebih dialami oleh atlet pelari yang mengonsumsi terlalu banyak air setelah mengikuti lomba maraton. Dalam survei yang dipublikasikan oleh British Journal of Sports Medicine
menemukan bahwa lebih dari setengah pelari mengonsumsi terlalu banyak air.
"Studi terbaru menemukan panduan yang tepat adalah menggunakan sinyal dari rasa haus yang timbul," ujar James Winger, MD, seorang dokter kedokteran olahraga dari Loyola University Health System di Maywood, Illinois, seperti dikutip dari Menshealth.com, Kamis (15/9/2011).

Selama dekade terakhir saran yang diberikan untuk pelari adalah mengonsumsi air setiap 1 mil atau setiap 1 jam, padahal tingkat keringat setiap orang berbeda-beda. Karenanya American College of Sports Medicine merekomendasikan saran yang lebih individual, yaitu dengan memperkirakan cairan yang hilang melalui berat badannya,

Sedangkan Dr Winger menggunakan teknik osmolalitas, jika nilai ini meningkat 1-2 persen maka bagian otak hipotalamus akan mengirim sinyal ke otak untuk menyuruh seseorang minum melalui rasa haus.

Jika seseorang mengabaikan rasa haus dengan terus minum air yang terlalu banyak justru bisa berbahaya bagi tubuh. Ia berisiko mengalami penurunan konsentrasi natrium dalam darah atau hiponatremia.

Kondisi ini bisa memicu terjadinya pembengkakan otak yang menyebabkan kebingungan dan kejang-kejang bahkan bisa menyebabkan kematian. Hal ini karena terlalu banyak air yang masuk ke tubuh akan menyebabkan masalah pada sel-sel otak.

"Tak ada seorang pelari pun yang pernah mengalami kematian akibat dehidrasi selama kompetisi atletik, tapi sekitar 0,3 persen pelari tercatat mengalami hiponatremia," ujar Dr Winger.

Selain itu sifat air sangat mudah diserap, sehingga dalam jumlah banyak akan meningkatkan volume darah. Dampaknya akan membebani jantung yang memompa darah dan ginjal yang akan menyaringnya.

Sebaiknya beri waktu bagi tubuh untuk beristirahat dengan tidak minum langsung dalam jumlah banyak, minumlah 1-2 gelas terlalu dahulu beri selang waktu dan jika masih timbul rasa haus baru minum kembali.


Sumber : Bararah, Vera. 2011. HIndari MInum Banyak Air sekaligus dalam Satu Waktu. Diakses 15 Sept 2011. http://www.detikhealth.com

Minyak Ikan Bisa Kurangi Efektivitas Kemoterapi

Kemoterapi sering kehilangan efektifitasnya dari waktu ke waktu, namun tidak jelas bagaimana atau mengapa hal ini terjadi. Kini diketahui bahwa tidak efektifnya kemoterapi disebabkan oleh dua jenis asam lemak yang diproduksi sel-sel induk dalam darah.

Para peneliti di University Medical Center Utrecht, Belanda, telah menemukan suatu zat yang memiliki efek buruk pada hampir semua jenis kemoterapi. Zat ini membuat sel-sel kanker kebal terhadap pengobatan.

Oleh peneliti, zat ini disebut sebagai 'PIFA', singkatan dari platinum-induced fatty acids. Cisplatin adalah jenis kemoterapi yang banyak digunakan untuk pengobatan kanker, termasuk kanker paru-paru dan ovarium. Di bawah pengaruh kemoterapi cisplatin, sel-sel induk yang mengeluarkan PIFA ternyata mampu menahan efek kemoterapi.

Para peneliti mempelajari efek PIFA pada tikus dan sel manusia. Tikus yang diteliti memiliki tumor di bawah kulitnya dan normalnya akan berkurang setelah diberi kemoterapi. Dalam penelitian itu, setelah diberi asam lemak, tumor tikus malah menjadi kebal terhadap kemoterapi.

Asam lemak yang diisolasi dari medium terpaparnya sel-sel induk oleh kemoterapi bertambah besar. Tapi sel induk dalam darah pasien juga menghasilkan asam lemak yang mengurangi pengaruh kemoterapi terhadap tumor.

Asam lemak ini juga ditemukan dalam produk suplemen minyak ikan yang mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6 serta pada beberapa produk ekstrak ganggang. Dalam percobaan yang dilakukan pada tikus, tumor menjadi kebal terhadap kemoterapi setelah pemberian sejumlah minyak ikan. Padahal selama ini, produk minyak ikan sering digunakan oleh pasien kanker di samping pengobatan rutinnya.

Profesor Emile Voest, ahli onkologi medis di UMC Utrecht, yang mengawasi penelitian mengatakan, "Pada kasus kekebalan terhadap kemoterapi ini, kami dulu meyakini bahwa telah terjadi perubahan dalam sel-sel kanker. Namun penelitian kami menunjukkan bahwa tubuh mengeluarkan zat-zat pelindung ke dalam darah yang cukup kuat untuk memblokir efek kemoterapi. Zat ini dapat ditemukan dalam beberapa jenis minyak ikan".

Penemuan ini diterbitkan secara online pada tanggal 12 September 2011 dalam jurnal Cancer Cell yang merekomendasikan agar pasien kemoterapi berhenti mengkonsumsi suplemen minyak ikan.

"Sambil menunggu hasil penelitian lebih lanjut, kami merekomendasikan bahwa produk ini tidak boleh digunakan untuk orang yang menjalani kemoterapi," tutur Prof. Voest seperti dikutip dari esciencenews.com

Kurangi Hobi Ngemil Biskuit Agar Rahim Sehat

Stockholm, Sesekali makan biskuit tentu tak ada salahnya, terlebih menjelang lebaran pasti makanan ini akan banyak dihidangkan. Namun sebaiknya jangan dijadikan kebiasaan, sebab terlalu sering ngemil biskuit bisa meningkatkan risiko kanker rahim.

Para peneliti dari Karolinska Institute di Stockholm mengungkap, gula dalam biskuit bisa memicu kanker dalam 2 cara. Pertama, gula akan merangsang produksi insulin, yang jika berlebihan bisa memicu pertumbuhan yang tidak normal pada endometrium atau dinding rahim.

Cara berikutnya adalah dengan mempengaruhi keseimbangan hormon seksual pada sistem reproduksi perempuan. Kadar gula yang berlebihan akibat ngemil biskuit bisa menyebabkan peningkatan kadar hormon esterogen, sehingga risiko kanker khususnya di rahim mengalami peningkatan.

Peningkatan risiko kanker rahim tidak terlalu besar, namun tetap tidak boleh diabaikan. Menurut penelitian tersebut, ngemil biskuit 2-3 kali sepekan sudah meningkatkan risikonya hingga 33 persen sedangkan jika lebih dari 3 kali sepekan maka risikonya naik 42 persen.

Karena hanya mengamati frekuensi ngemil dalam sepekan, para peneliti tidak mengukur berapa banyak kandungan gula dalam biskuit yang dikonsumsi. Namun berdasarkan teori, risiko kanker akan meningkat hingga 36 persen jika kandungna gulanya mencapai 35 gram atau sekitar 7 sendok teh.

Penelitian yang dimuat dalam jurnal Cancer Epidemology ini dilakukan antara tahun 1987-1990 terhadap 61.226 perempuan di Stockholm, Swedia. Pada pengamatan lanjutan yang dilakukan tahun 2008, ada sekitar 729 partisipan yang akhirnya terkena kanker rahim.

"Penelitian ini menunjukkan bahwa gula dalam makanan tertentu bisa meningkatkan risiko kanker rahim. Namun kami perlu melihat hasil penelitian lain untuk melihat apakah hasilnya konsisten," ungkap Yinka Ebo dari Cancer Research UK yang tidak terlibat dalam penelitian itu