Senin, 02 Juli 2012

Membangkitkan Semangat Wirausaha Mahasiswa Gizi


Sudah terlalu sering kita mendengar ungkapan dari tokoh Nasional di Negara ini seperti Jusuf kalla, Dahlan Iskan, bahkan Wapres Budiono yang menegaskan  bahwa kalau mau kaya jangan jadi PNS (baca disini). Bahkan dulu saat saya menempuh pendidikan Diploma III Gizi, beberapa dosen saya sering melontarkan ungkapan yang sama, tapi entah mengapa, mindset yang terbangun dalam diri saya tetap saja PNS, mungkin system pendidikan gizi yang saya tempuh kurang memfasilitasi saya sehingga saya sulit menemukan jiwa wirausaha yang saya inginkan.
Umumnya mahasiswa gizi selalu berfikir bahwa jenis usaha yang bisa digeluti oleh mahasiswa atau alumni gizi tidak jauh-jauh dari persoalan makanan seperti catering, restoran, cafe, dll, padahal jenis usaha tersebut sangat membutuhakan modal cukup banyak.
Tulisan berikut akan mencoba menguraikan beberapa ide usaha yang bisa dijalankan oleh Mahasiswa maupun Alumni gizi yang tidak membutuhkan modal yang banyak, khususnya kawan-kawan yang berada di kota Makassar, karena berdasarkan pengamatan saya bisnis ini belum sama sekali ada yang melirik, tapi di Jakarta dan sekitarnya sudah banyak.

Bisnis Bubur MP-ASI

Sebagai orang gizi pasti sudah tau bagaimana menyiapkan standar MP-ASI yang tepat, aman serta sesuai dengan kebutuhan bayi/anak. Disisi lain orang gizi juga memahami betul bahwa ibu-ibu cenderung untuk menyiapkan makanan pabrikan dibanding makanan buatan sendiri karena lebih praktis. Tapi sesunguhnya alasan mendasar kenapa ibu memilih makanan pabrikan lebih karena ibu tidak mengetahui bagaimana cara mengolah MP-ASI yang tepat dan aman, meskipun kader posyandu, petugas gizi dan bidan sudah “berdarah-darah” memberikan penjelasan di posyandu.
Nah, peluang inilah yang menarik untuk ditangkap oleh Mahasiswa atau Alumni gizi, menciptakan sebuah peluang usaha dalam bentuk MP-ASI sehat aman dan berkualitas. Target pasar yang paling potensial disini adalah ibu-ibu pekerja (PNS atau swasta), anda bebas memilih konsep usahanaya, apakah menggunakan gerobak dan stay pada satu titik atau menggunakan system delivery, jadi makanan cukup diolah di rumah dan didistribusikan ke konsumen sesuai pesanan.
Bidang usaha ini sudah berhasil diterapkan di Jakarta, adalah ibu Hj. Diaz, seorang ibu yang sudah berusia sekitar 50 tahunan, beliau adalah pensiunan perawat dan sekaligus seorang kader posyandu menjalankan bisnis ini, selengkapnya anda bisa baca profil usahanya di sini (Bubur Bayi BRAINY)

Bisnis Kurir ASI

Air Susu Ibu atau ASI merupakan satu-satunya makanan yang direkomendasikan untuk anak usia 0-6 bulan oleh organisasi kesehatan dunia WHO, atau yang biasa kita kenal dengan istillah ASI Eksklusif. Akan tetapi tidak semua atau bahkan banyak ibu yang tidak bisa memenuhi hak anak tersebut, tentu saja dengan berbagai macam alasan, salah satunya ialah karena ibu harus masuk kerja karena masa cuti sudah habis.
Peluang inilah yang ditangkap oleh pasangan suami istri di Jakarta yang menyediakan jasa kurir ASI. Konsepnya sangat sederhana, perusahaan jasa ini hanya menjemput ASI yang sudah di pompa oleh ibu balita di kantor, lalu mengantarkannya ke rumah si ibu. Hanya bermodalkan sebuah sepeda motor, cool box serta pengetahuan wilayah tentunya. Profile usaha kurir ASI bisa and abaca di sini (KURIR ASI).
Nah, saudara ku apa yang menghalangi anda untuk memulai sebuah usaha?, biasanya jawaban klasik adalah modal. Tapi kalau anda membaca dan mendalami kedua bidang usaha tersebut di atas, keduanya tidak membutuhkan modal usaha yang teralu banyak. Kalau anda tidak punya motor, sy pikir anda bisa memanfaatkan tukang ojek yang anda kenal untuk bermitra, selanjutnya perkuat marketing dan sisanya berdo’a.
Semoga ilustrasi berikut bisa membantu anda untuk mengambil keputusan bagaimana memulai bisnis di bidang gizi.

source: http://fundersandfounders.com/becoming-an-entrepreneur-infographic/
By: Manji Lala

Tidak ada komentar:

Posting Komentar