Hai formaziers ! Wah, tak terasa tinggal
menghitung hari lagi bulan suci Ramadhan tiba. Nah, yuk simak artikel berikut
ini, semoga bermanfaat yaa. Semoga puasa dan ibadah-ibadah lainnya berkah. Dan
tetap sehat luar biasa pastinya :)
Puasa Ramadhan
sebagai wujud ketakwaan kepada Allah SWT hukumnya wajib bagi setiap umat
beriman. Di dalam pelaksanaannya sering timbul berbagai pertanyaan menyangkut
bagaimana dampak puasa terhadap keadaan gizi seseorang, gizi apa saja yang perlu
diperhatikan selama bulan puasa, dan bagaimana hubungan puasa dengan kesehatan
?
Puasa
sebagaimana dilakukan umat Islam tergolong sebagai partial fasting, karena puasa ini dibatasi makan sahur dan buka
puasa. Di bidang ilmiah dikenal pula adanya prolonged
fasting atau puasa terus-menerus. Puasa ini dilakukan untuk mengetahui daya
tahan seseorang setelah sekian hari tidak makan kecuali minum, serta akibatnya
terhadap beberapa karasteristik kesehatan.
Di dalam partial fasting atau puasa Ramadhan
sebenarnya yang terjadi adalah perubahan pola makan, dari semula tiga kali
sehari menjadi dua kali sehari. Diperkirakan perubahan frekuensi makan ini
secara kuantitatif menurunkan jumlah asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh.
Oleh karena itu dalam seminggu pertama biasanya terjadi penurunan berat badan
karea tubuh kita kaget menerima masukan gizi yang lebih sedikit daripada
biasanya. Setelah itu, tubuh akan menyesuaikan diri sehingga perubahan
frekuensi makan ini tidak lagi mengagetkan tubuh.
Namun
demikian, setelah berpuasa satu bulan penuh pada sebagian individu penurunan
berat badan tetap terjadi dan pada sebagian individu lainnya malah mengalami
peningkatan berat badan. Penurunan atau peningkatan berat badan selama bulan
puasa diperkirakan hanya sekitar 5%, dan ini merupakan hal yang wajar serta
tidak akan mendatangkan dampak buruk terhadap status gizi seseorang.
Dengan
penurunan atau peningkatan berat badan 5% selama bulan puasa tampaknya IMT
seseorang tidak akan berubah banyak. Jadi puasa Ramadhan sebaiknya tidak
diniatkan sebagai upaya diet, tetapi niat untuk memenuhi perintah wajib dari
Allah SWT. Apalagi banyak orang yang berpuasa tetapi tidak dapat mengendalikan
nafsu makannya ketika berbuka. Ini tentu berbeda dengan orang yang benar-benar
melakukan diet untuk menguruskan berat badan dengan memangkas asupan kalori dan
meningkatkan aktivitas fisik untuk membakar energi.
Meskipun
dengan berpuasa ini frekuensi makan kita berkurang, namun umumnya kualitas gizi
bertambah. Hal ini bisa dilihat dari sajian buka puasa yang biasanya sangat
lengkap dan mengundang selera. Ini yang menyebabkan mengapa berat badan
meningkat meskipun sedang berpuasa.
Dari segi gizi
dianjurkan makanan sahur sebaiknya juga disiapkan secara lengkap. Apalagi makan
sahur ini akan mempersiapkan tubuh kita untuk melakukan aktivitas sepanjang
hari. Oleh karena itu menu 4 sehat 5 sempurna hendaknya bisa tersaji di saat
sahur. Meski selera makan ketika sahur biasanya kurang baik, namun harus
dipaksakan agar gizi yang dikonsumsi memenuhi syarat kuantitas dan kualitas. Waktu
sahur juga seyogyanya dilakukan menjelang imsak sehingga jumlah jam puasa tidak
terlalu panjang.
Nasihat Nabi
Muhammad SAW agar kita berbuka puasa dengan manis-manis tentu ada maksudnya.
Dari segi gizi, makanan yang manis-manis mengandung karbohidrat sederhana yang
mudah dipecah oleh sistem enzim dalam tubuh kita.
Seringkali
ketika berbuka puasa orang mendahulukan berbagai snack dan baru makan lengkap setelah sembahyang tarawih. Ini yang
perlu dikoreksi. Snack yang
disediakan saat berbuka biasanya kaya kalori, baik berupa snack manis seperti kue-kue atau gorengan yang mengandung tinggi
lemak. Di saat tubuh kita sudah kenyang karena konsumsi snack yang berlebihan, sebenarnya kuantitas dan kualitas gizinya
masih kurang.
Oleh karena
itu orang cenderung makan sedikit karena perut sudah tidak bisa lagi menampung
menu 4 sehat 5 sempurna. Padahal menu lengkap inilah yang akan menopang gizi
dan kesehatan kita. Sebaiknya ubah pola makan berbuka yang salah dan segera perbaiki
yaitu makanan manis ketika bedug maghrib dan diikuti dengan makanan lengkap
setelah sembahyang maghrib. Snack baru
dimakan setelah kita mengonsumsi makanan lengkap.
Bagi orang
yang sakit maag, sebelum berpuasa sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Sebagaimana diketahui sakit maag mempunyai tahapan-tahapan. Bila tahapannya
sudah kronis dan gawat, maka puasa mungkin tidak dianjurkan. Tuhan sendiri beri
keringanan bagi orang-orang seperti itu dengan kewajiban membayar fidyah bila meninggalkan puasa dan
pahalanya Insya Allah tetap sama seperti orang yang berpuasa.
Sumber: Buku Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan (Prof.Dr.Ir Ali Khomsan)
halaman 163-166
Komeng:
BalasHapus1. Agak ambigu krasa ini kalimat; "...hukumnya wajib bagi setiap umat beriman."
2. Masih pke ini di'? > "...menu 4 sehat 5 sempurna .."
3. "Nasihat Nabi Muhammad SAW agar kita berbuka puasa dengan manis-manis.." > Setau Sy, Rasulullah nda prnah menasehati kita utk brbuka dg cara kyk gtu. Yg ada itu kurma, klo nda ad kurma, dg air. Mgkn bisaq jg dek jln2 ke http://angriavan.blogspot.com/2012/07/berbuka-dengan-yang-manis.html :D
makasih kanda komentar ta :)
BalasHapushmm ini saya posting berdasarkan referensi dan sumber dari bukunya kak :)
Tahun brp itu bukunya? Msh pke 4S5S d?
HapusYah.. mgkn bs dipilah2 gtu..