Rabu, 15 Agustus 2012

Nastar Apel

Bosan dengan kue kering yang itu-itu saja saat lebaran? Kali ini formazi bakal berbagi resep variasi nastar yang bikin lebaran kamu jadi lebih meriah. Nastar ini diisi dengan selai apel. Apel, seperti yang kita ketahui merupakan buah yang enak dan mengandung banyak vitamin, selain itu apel juga mengandung fitokimia dan pectin yang dapat menurunkan kolestrol.

capcuss...

Bahan :
150 gram margarin
50 gram gula tepung
1 butir kuning telur
Ayak jadi satu:
150 gram tepung terigu protein rendah
20 gram tepung maizena
20 gram susu bubuk
Isi :
500 g apel Malang
30 g gula palem
¼ sdt air jeruk lemon
3 cm kayumanis
Olesan :
2 kuning telur ayam, kocok lepas

Cara Membuat : 



Panaskan oven hingga bersuhu 150 C.

Isi : Masak apel dan kayumanis sampai meresap.
Tambahkan gula dan garam, masak sampai kering.
Kocok margarin dan gula hingga lembut.
Tambahkan kuning telur, kocok rata.
Tambahkan tepung terigu, maizena dan susu bubuk. Aduk rata.
Ambil 1 sdm adonan,pipihkan lalu isi dengan sedikit selai apel.
Bentuk menjadi bulatan, pipihkan sedikit.
Gurat bagian atasnya dengan garpu menyilang agar bentuknya cantik.
Panggang dalam oven selama15 menit dengan suhu.
Olesi dengan kuning telur, panggang kembali selama 5 menit.
Ulangi proses pengolesan lalu oven kembali 8 menit.
Untuk 800 gram

sumber: http://food.detik.com

Jumat, 10 Agustus 2012

Ramadhan Fair 2012

Ramadhan Fair merupakan program kerja rutin FORMAZI dari divisi humas. Dan alhamdulillah tanggal 6 Agustus 2012 kemarin telah terlaksana Ramadhan Fair 2012. Ramadhan Fair tahun ini bertemakan "Mengobarkan Semangat Berbagi Bersama FORMAZI Demi Meraih Berkah Ramadhan". 

Konsep Ramadhan Fair tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini Ramadhan Fair dilakukan di panti asuhan Ar Rahman dan diisi dengan berbagai lomba yang ditujukan untuk anak panti. Ramadhan Fair telah dimulai sejak pukul 13.00 dan dibuka oleh wakil ketua FORMAZI, Zulfikar Thamrin. Lomba yang dilaksanakan antara lain lomba hafalan surat pendek, lomba kaligrafi, lomba puisi, dan lomba tadarrus. Terlihat antusiasme dari anak panti dalam mengikuti lomba-lomba tersebut. Acara ini juga dihadiri oleh ketua prodi ilmu gizi FKM UNHAS, Dr. Nurhaedar Jafar, Apt, M.kes. 




setelah azan maghrib berkumandang, acara pun dilanjutkan dengan berbuka  dan sholat maghrib bersama.


Rhodamin B

Akhir-akhir ini kita begitu familiar dengan pewarna yang satu ini,rhodamin b. Di berbagai media massa ramai disebut tentang rhodamin b yang banyak ditemukan pada berbagai jajanan berbuka puasa. sebetulnya apa sih rhodamin b itu? let's check it out..

Rhodamin B adalah salah satu zat pewarna sintetis yang biasa digunakan pada industri tekstil dan kertas . Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No.239/Menkes/Per/V/85. Namun penggunaan Rhodamine dalam makanan masih terdapat di lapangan. Contohnya, BPOM di Makassar berhasil menemukan zat Rhodamine-B pada kerupuk, sambak botol, dan sirup melalui pemeriksaan pada sejumlah sampel makanan dan minuman. Rhodamin B ini juga adalah bahan kimia yang digunakan sebagai bahan pewarna dasar dalam tekstil dan kertas. Pada awalnya zat ini digunakan untuk kegiatan histologi dan sekarang berkembang untuk berbagai keperluan yang berhubungan dengan sifatnya dapat berfluorensi dalam sinar matahari.

Rumus Molekul dari Rhodamin B adalah C1NCl dengan berat molekul sebesar 479.000. Zat yang sangat dilarang penggunaannya dalam makanan ini berbentuk kristal hijau atau serbuk ungu-kemerah – merahan, sangat larut dalam air yang akan menghasilkan warna merah kebiru-biruan dan berfluorensi kuat. Rhodamin B juga merupakan zat yang larut dalam alkohol, HCl, dan NaOH, selain dalam air. Di dalam laboratorium, zat tersebut digunakan sebagai pereaksi untuk identifikasi Pb, Bi, Co, Au, Mg, dan Th dan titik leburnya pada suhu 165?C.

Dalam analisis dengan metode destruksi dan metode spektrofometri, didapat informasi bahwa sifat racun yang terdapat dalam Rhodamine B tidak hanya saja disebabkan oleh senyawa organiknya saja tetapi juga oleh senyawa anorganik yang terdapat dalam Rhodamin B itu sendiri, bahkan jika Rhodamin B terkontaminasi oleh senyawa anorganik lain seperti timbaledan arsen ( Subandi ,1999). Dengan terkontaminasinya Rhodamin B dengan kedua unsur tersebut, menjadikan pewarna ini berbahaya jika digunakan dalam makanan.

Di dalam Rhodamin B sendiri terdapat ikatan dengan klorin ( Cl ) yang dimana senyawa klorin ini merupakan senyawa anorganik yang reaktif dan juga berbahaya. Rekasi untuk mengikat ion klorin disebut sebagai sintesis zat warna. Disini dapat digunakan Reaksi Frield- Crafts untuk mensintesis zat warna seperti triarilmetana dan xentana. Rekasi antara ftalat anhidrida dengan resorsinol dengan keberadaan seng klorida menghasilkan fluoresein. Apabila resorsinol diganti dengan N-N-dietilaminofenol, reaksi ini akan menghasilkan rhodamin B.

Selain terdapat ikatan Rhodamin B dengan Klorin terdapat juga ikatan konjugasi. Ikatan konjugasi dari Rhodamin B inilah yang menyebabkan Rhodamin B bewarna merah. Ditemukannya bahaya yang sama antara Rhodamin B dan Klorin membuat adanya kesimpulan bahwa atom Klorin yang ada pada Rhodamin B yang menyebabkan terjadinya efek toksik bila masuk ke dalam tubuh manusia. Atom Cl  yang ada sendiri adalah termasuk dalam halogen, dan sifat halogen yang berada dalam senyawa organik akan menyebabkan toksik dan karsinogen.

Beberapa sifat berbahaya dari Rhodamin B seperti menyebabkan iritasi bila terkena mata, menyebabkan kulit iritasi dan kemerahan bila terkena kulit hampir mirip dengan sifat dari Klorin yang seperti disebutkan di atas berikatan dalam struktur Rhodamin B. Penyebab lain senyawa ini begitu berbahaya jika dikonsumsi adalah senyawa tersebut adalah senyawa yang radikal. Senyawa radikal adalah senyawa yang tidak stabil. Dalam struktur Rhodamin kita ketahui mengandung klorin (senyawa halogen), sifat halogen adalah mudah bereaksi atau memiliki reaktivitas yang tinggi maka dengan demikian senyawa tersebut karena merupakan senyawa yang radikal akan berusaha mencapai kestabilan dalam tubuh dengan berikatan dengan senyawa-senyawa dalam tubuh kita sehingga pada akhirnya akan memicu kanker pada manusia.

Klorin sendiri pada suhu ruang berbentuk sebagai gas. Sifat dasar klorin sendiri adalah gas beracun yang menimbulkan iritasi sistem pernafasan. Efek toksik klorin berasal dari kekuatan mengoksidasinya. Bila klorin dihirup pada konsentrasi di atas 30ppm, klorin mulai bereaksi dengan air dan sel-sel yang berubah menjadi asam klorida (HCl) dan asam hipoklorit (HClO). Ketika digunakan pada tingkat tertentu untuk desinfeksi air, meskipun reaksi klorin dengan air sendiri tidak mewakili bahaya utama bagi kesehatan manusia, bahan-bahan lain yang hadir dalam air dapat menghasilkan disinfeksi produk sampingan yang dapat merusak kesehatan manusia. Klorit yang digunakan sebagai bahan disinfektan yang digunakan dalam kolam renang pun berbahaya, jika terkena akan mennyebabkan iritasi pada mata dan kulit manusia.

Ciri makanan yang mengandung Rhodamin B:

1. Warna kelihatan cerah (berwarna-warni), sehingga tampak menarik.

2. Ada sedikit rasa pahit (terutama pada sirop atau limun).

3. Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya.

4. Baunya tidak alami sesuai makanannya

5. Harganya Murah seperti saus yang cuma dijual Rp. 800 rupiah per botol